Buah naga disebut juga : Kaktus Manis, atau Kaktus Madu terbilang buah yang baru dikenal di
Buah naga termasuk dalam keluarga tanaman kaktus dengan karakteristik memiliki duri pada setiap ruas batangnya. Setiap negara memunyai sebutan yang berbeda terhadap buah ini, misal : Feuy Long Kwa (Cina), Thanh Long atau Clever Dragon (Vietnam), Kaew Mangkorn (Thailand), Shien Mie Kuo (Taiwan), Pitahaya (Mexico),
Melano (Hawai), Rhino Fruit (
Asal tanaman Buah Naga :
Sebagian besar sumber menyatakan bahwa aslinya berasal dari Meksiko, Amerika Selatan. Konon disebut buah naga, karena seluruh batangnya yang menjulur panjang seperti layaknya naga. Dalam perkembangannya, tanaman ini kemudian dikembangkan
Asalnya hanyalah buah hutan yang tidak dimakan, tetapi, setelah dibawa oleh orang Perancis ke China, ia berubah nama menjadi buah naga, kemudian ditanam secara meluas di Vietnam sebelum berkembang ke Asia termasuk Malaysia. Buah naga yang semula tidak boleh dimakan karena dianggap makanan dewa dan tidak ada perhatian di negara asalnya, sekarang terkenal di seluruh dunia malahan menjadi hidangan eksklusif dalam pesawat terbang dengan jus buah naganya.
Tahun 2001 buah ini hanya dikembangkan di Israel, kemudian Australia, Thailand dan Vietnam, tetapi sekarang sudah mulai merambah pasaran Indonesia.
Saat ini
Buah ini sekarang mulai tersedia di toko buah dan pasar swalayan dan sejumlah perkebunan melirik komoditas ini lantaran budidayanya mudah dan prospek ke depan cerah dibanding buah lainnya.
Di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai 200-400 ton/tahun asal
Jenis buah naga ada empat macam, pertama buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis) dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicerius megalanthus).
Buah naga dikembangkan di
Di Malaysia, Buah Naga dibudidayakan pertama kali oleh Chan Weng Chuen. Berlokasi di Pahang, sejak beberapa tahun lalu. Setelah Chan, 41, mempelajari tanaman yang sangat popular di Taiwan serta beberapa negara Indochina, terutama
Sejak itu, seorang pengelola pusat karaoke ini tertarik untuk mencoba mengusahakan tanaman itu secara komersial. Dia kemudian pergi ke
Setelah berbuah dia berjaya memperoleh kembali modal awalnya. Kejayaan itu mendorong Chan membuka tiga buah ladang lagi, masing-masing seluas 1.6 hektar di Pulau Manis, juga di Pekan dan di Panching serta Kampung Batu.
Buah-buah naga itu dieksport ke Singapura dua kali sebulan dengan jumlah 3 ton setiap pengiriman, selain memasarkannya di sekitar
Buah naga isi merah beratnya mencapai 1 kg dengan harga pasaran sekitar RM10 hingga RM12 tiap kilogram, sedangkan harga buah naga isi putih yang rata-rata beratnya sekitar 500 gram dan harganya sekitar RM6 per kilogram.
Selain buahnya, buah naga juga menghasilkan bunga yang cantik yang hanya kembang pada waktu malam. Bunganya mampu bertahan selama seminggu tanpa disiram, di
Cerita masuknya buah naga ke
Di Indonesia sendiri Buah Naga baru masuk sekitar tahun 2000 dan dibudidayakan pertama kalinya oleh Joko Rainu Sigit, seorang warga Delangu, Klaten, Jawa Tengah.
Ia mendatangkan sekitar 250 benih tanaman ini dari
Dia melihat tanaman ini pertama di
Kemudian tahun 1997 Joko Rainu Sigit datang ke
Mahasiswa asal
Dia baru berhasil mendapatkan bibit buah naga tersebut setelah melakukan kerjasama dengan teman yang ada di Kedutaan Indonesia di Bangkok.
Waktu itu dia bisa membawa pulang satu koper bibit buah naga berbentuk stekan pohonnya dan setelah tiba dirumah terus dicoba ditanam dan dikembangkan sampai sekarang..
Bibit yang dibawa pulang ke tanah air itu jenis buah naga daging putih seperti dikembangkan di
Buah naga daging putih kulitnya merah dan sangat kontras dengan daging putih yang ada di dalamnya. Di dalam daging itu bertebaran biji-biji hitam. Jenis ini banyak dijumpai di pasar lokal maupun mancanegara, bobot rata-ratanya 400-500 gram.
Buah jenis ini bercitarasa manis bercampur masam segar, mempunyai sisik atau jumbai kehijauan di sisi luar, serta kadar kemanisannya tergolong rendah dibandingkan buah naga jenis lain, yakni 10-13 briks.
Joko Rainu Sigit pengusaha Buah Naga pertama di
Sampai sekarang Joko Raino Sigit yang juga lulusan S2 teknik lingkungan UNS itu mengembangkan tanaman buah naga, dibantu istrinya, Ny Endang Susilowati, SPd.
Dalam usahanya yang tanpa kenal menyerah dan putus asa dari bibit berbentuk stek satu koper itu dalam jangka waktu tujuh tahun saja telah bisa dikembangkan menjadi kebun buah naga seluas 17 hektare di Desa Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dan ratusan tanaman buah naga di dekat rumah sebagai kebun percontohan di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah.
Tiap pohon umur satu tahun minimal bisa menghasilkan buah tiga kilogram, sementara harga dijual di tempat Rp27 ribu/kilogram, dan kalau sudah sampai toko buah atau pasar swalayan antara Rp35 ribu sampai Rp40 ribu/kilogram.
Tanaman buah naga yang dikembangkan ini satu tahun bisa berbuah tiga kali, dan produksinya bisa terus meningkat, asalkan dirawat dengan baik dan tidak tercemar udara dari perusahaan. Lahan seluas satu hektar bisa ditanami 6.000 pohon, katanya.
Berawal dari budidaya tanaman buah naga, Joko Rainu Sigit kini menjadi peladang bisnis. Tidak hanya buahnya, tapi juga permintaan bibitnya melesat pesat. Tahun 2002 Joko mengaku investasi tanaman buah naga ini sudah mengalami titik impas atau break even point, 2 tahun setelah ditanam tahun 2000.
Cukup mengiurkan memang bisnis buah naga ini. Dalam tahun pertama, petani buah naga bisa memanen hasilnya. Rata-rata untuk 5 batang tamanan bisa menghasilkan 20 kilogram buah naga dan setiap kilogramnya dijual seharga 40 ribu rupiah pada tahun 2004.
Buah yang menyerupai alpukat tetapi bagian dalamnya berwarna merah dan kuning berbintik itu kalau dimakan enak, tak terlalu manis, dan segar sekali kalau dimasukkan ke lemari es lebih dulu.
Pada umumnya buah naga dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai pelepas dahaga. Hal ini karena kandungan airnya yang sangat tinggi sekitar 90 an persen dari berat buah yang rata-rata mencapai 1/2 sampai 1 kilogram, rasanya cukup manis karena kadar gulanya mencapai 13-18 briks.
Buah naga yang masuk ke
Buah naga yang sangat cocok ditanam di lahan kering, dan dalam sekali tanam usianya bisa bertahan sampai 20 tahun.
Salah satu daerah di luar Jawa yang telah mengembangkan buah naga adalah
Di Jateng yang telah melakukan penanaman dalam areal belum begitu luas adalah Dieng, Wonosobo.,.
Kulonprogo berhasil kembangkan buah naga.
Sekitar 2.520 bibit tanaman buah naga putih dikembangkan di lahan pasir oleh warga masyarakat transmigrasi Ring 1 di Desa Bugel Kecamatan Panjatan. Bibit tanaman buah naga tersebut merupakan bantuan dari Misi Teknis Pertanian Taiwan sebanyak 600 batang dan dari Pemkab Kulonprogo yang dianggarkan melalui APBD 2005 sebanyak 1.920 batang.
Sebanyak 600 batang bibit tanaman buah naga dari Misi Teknis Pertanian
Warga transmigrasi Ring 1 di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan sebanyak 100 KK (kepala keluarga) yang dibagi menjadi
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyambut baik sehubungan para petani saat ini telah mulai melakukan diversifikasi tanaman yang lebih menguntungkan dan meningkatkan pendapatannya demi kesejahteraan keluarga dan anak cucunya.
Pernyataan tersebut disampaikannya ketika meninjau Budidaya Tanaman Buah Naga yang berlokasi di Dusun Sanggrahan, Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo (Kamis, 24 Februari 2005) yang didamping wakil gubernur DIY Paku Alam IX,Asisten II Bidang Fasilitasi dan Investasi.DR.Ir.Sunyoto Dip.HE DEA, Bupati Kulonprogo Drs.toyo Santoso Dipo dan pejabat instansi terkait.
Budidaya Buah Naga yang dirintis sejak Bulan Oktober 2003 yang semula hanya 15.480 batang Jenis Buah Naga warna putih hingga Februari 2005 telah panen berkali kali. Adapun Buah Naga ini terdapat 3 macam Jenis Buah Naga warna Kuning, Buah naga Warna Merah, Buah naga Warna Putih. Buah Naga warna Kuning inilah yang nilai jualnya paling tinggi di Supermarket mencapai hingga harga Rp.50.000 /kg nya sedang yang warna merah mencapai harga Rp.45.000 dan warna putih mencapai Rp.30 .000,-
Awal mula bibit Buah Naga ini di peroleh dari Jawa Timur dan tanaman ini cocok dikembangkan didaerah 0 s/d 400 meter ketinggian dari permukaan laut. Untuk di daerah Kalibawang yang luasnya 3 hektar ini ditanam jenis Buah naga warna putih dan ternyata hasilnya sangat bagus. Adapun Investasi tahap I sebesar Rp.400 juta dan seterusnya tahun ke II pemeliharaan memerlukan beaya Rp 10 Juta.Dengan demikian pada tahun 2006 mencapai BEP dan tahun 2007 akan memperoleh keuntungan bersih sampai dengan umur tanaman 20 tahun.
Sedangkan untuk pemasaran saat ini baru mampu mencukupi kebutuhan untuk
Kasiat buah naga :
1. Mujarab menurunkan kolesterol
2. Untuk penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker, pelindung kesehatan mulut.
3. Pencegah pendarahan, dan obat keluhan keputihan.
4. Mencegah kanker usus, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, menguatkan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata, serta sebagai bahan kosmetik.
5. Mengobati sembelit, Mengobati Hypertensi, Memperhalus kulit wajah
EmoticonEmoticon